Rizqi Amalia

Gila ya, kaki gw belum sembuh dari lecet-lecet akut, tapi besok harus pakai high heels lagi??

Come on, di mana letak keadilan buat cewek-cewek tomboy kayak gw??

Somehow, gw jadi kangen sneakers Converse gw. Sepatu yang makin butut makin enak dipakai.

Alas kaki yang semenjak beli cuma sempat gw cuci 3 kali. Hosh..

Kenapa ya diciptakan yang namanya high heels, stiletto, atau apapun itu namanya.

Itu loh, sepatu yang haknya tinggi-tinggi kayak engrang! Atau, kalau boleh menyontek kata-kata Fira Basuki –one of my favourite author, stiletto itu kayak ganjelan pintu.

Kelihatannya sih, emang sexy, tapi tetep aja, bo, ouch!!

I think I already sexy without stiletto, right?

So, kayaknya gw ga perlu stiletto deh. Beside, tinggi badan gw yang 171 cm, dirasa cukup kok! I just wanna be my self. Gw mau pakai sesuatu yang bikin gw nyaman.

Dan.. sneakers bikin gw nyaman.

Heran, apa gw cewek satu-satunya di dunia, (hmm, terlalu luas yah? OK, gw perkecil), di Indonesia, (masih terlalu besar?), well, di Sudirman yang merasa ga nyaman pake high heels?

Kemarin, seorang wanita paruh baya, melenggang dengan santai dengan stiletto 13 cm di kakinya. Ga jauh dari si wanita, cewek berumur tiga puluhan kelihatan percaya diri bak Sarah Jessica Parker di serial TV Sex and The City dengan high heels’nya.

Gw mencari-cari perempuan seperti gw. Perempuan yang meringis kesakitan tiap kali melangkah dengan stilletto. Surprising, none of them!

Dari website yang pernah gw browse di Google, stiletto, yang mirip ganjelan pintu itu, semacam belati tipis yang tajam.

Pantas saja, tiap kali pakai stiletto, kaki gw seperti ditusuk-tusuk. Merah, bengkak, lecet!!

Fiuh.. ternyata begini rasanya jadi J.Lo! Menahan gravitasi bumi dengan hak sepatu sebesar kelingking anak kecil itu mengerikan!

“Ntar lo ketuker ma OB dunk, Ndut!”

Kata seorang teman waktu gw hampir nangis merengek minta sneakers.

“Gimana lo mau dapet bule kalo pake high heels aja ngeluh??! Come on, do something with yourself! Belajar dandan, pake baju yang rapi, dan a bit feminine! Lo tuh cantik, Ki!!”

Kata teman yang lain. Well, untuk yang terakhir dia benar! Gw emang cantik!

Ahahahaha..

Aaarrgh!!

Gw bukannya ga tahu kalau beauty is pain. Gw rela 2 jam di salon cuma buat facial dan rasanya sakit! Atau, gw ikhlas saat harus diet dan ga makan makanan kesukaan gw. It hurting me, Dear!

Tapi high heels, stiletto, dan teman-temannya?? Kayaknya ga deh!

PS. Peter, please don’t give me any high heels for a present!