Rizqi Amalia
Hari ini gw namai hari renungan bersama. Kenapa? Karena beberapa orang mendatangi gw dengan tujuan yang sama, curhat. Oiya, keluhannya juga ga jauh beda, yang intinya menyesali keadaan diri sendiri. Terus kenapa banyak yang curhat malah jadi renungan? Baca postingan ini sampei tuntas! Hehehe..

Potret 1
"Ki, gw heran deh kenapa gw dilahirkan dengan badan kurus begini. Mau gendut, sekeras apapun usaha, hasilnya nihil. Pengen deh kayak lo", katanya dengan raut muka mirip cucian belom disetrika, lecek!

Gw senyum menanggapi kata-katanya. "Alhamdulillah lo. Gw aja pengen kurus", kata gw.
"Iya, tapi.. blablabla", jawabnya.


Potret 2
"Kikiiiiiiii..!!", kata seorang temen, setengah berteriak.
"Yes darling", jawab gw sok kebarat-baratan.
"Gw udah putihan belom?", tanyanya sambil sibuk memperlihatkan lengan.
"Hmmm.. Ga tau deh. Gw kan buta warna. Hahahah..", jawab gw.
"Ah elooo.. Gw abis suntik vitamin C nih", lanjutnya.


Potret 3
"Ndut, sebel banget deh ga bisa tinggi. Padahal kan lo tau gw gendut. Ahh.. Sebel bangeeeeett!!", kali ini nona ceroboh yang mengeluh.
"Lah? Kok gitu? Bukannya enak bisa pinjem baju sama adek lo?", jawab gw.
"Iya, tapi kan gw pengennya ga segendut ini", jawabnya.
"Hmmm.."
"Gw mau sedot lemak, Ndut."
"Eh??"



Gw diem, terus mikir. Perempuan buat gw, apapun bentuk dan warnanya, tetep aja cantik. Setuju ga sih lo? Ciptaan Tuhan itu pasti indah, bukan cuma pelangi. Terus kenapa harus ngeluh?

Gw ga akan munafik di sini. Gw pengen kok punya badan yang bagus kayak Luna Maya. Tapi efeknya?? Luna Maya bakalan ga laku kalo gw selangsing dia. Gw juga pengen putih kayak cewek-cewek Jepang. Tapi ujung-ujungnya?? Tawaran iklan meningkat yang berarti waktu gw buat belajar bakal berkurang. Ah, susah deh jadi artis kayak gw. Sumpah!

Terus sekarang gimana? Ya syukuri aja apa yang lo punya.
Kalo lo mau gendut kayak gw, gw bersedia kasih trasferan lemak gratis kok. Suer!
Atau kalo lo mau kurus, ya pelan-pelan aja kurangin makan dan olahraga. Diet bukan karena pengen kurus, tapi sehat itu perlu.
Kalo mau putih, ga usah suntik vitamin C. Bahaya. Bener deh. Sering-sering aja luluran biar dakinya pada rontok.

Kalimat kedua dan ketiga juga berlaku buat gw kok. Syukuri, rawat, dan sayangi diri lo. Ga usah ngeluh, karena siapa tau ada yang naksir parah dengan keadaan yang kata lo "menyedihkan".

Happy being you laaahh..

Lo itu cantik kok! Suer!! :)
Labels: 0 comments | edit post
Rizqi Amalia
Pak, saya mau curhat.

Hari ini saya ke kampus pagi-pagi sekali. Semangat saya sedang tinggi. Efek dari perbincangan kita kemarin malam, mungkin. Di otak saya tercermin idealisme yang dulu sempet kabur digeser ego. Saya mau maju!

Saya bergegas karena waktu begitu kejamnya memburu. Bicara dengan dosen ini, dosen itu. Bolak balik ke laboratorium, ruang dosen, akademi. Nunggu berjam-jam. Dan hasilnya?? N I H I L.

Saya tertunduk 2 jam di pojokan lobby akademi tadi sore. Menunggu seseorang bernama Pak Wimbo yang nyatanya ga pernah datang. Saya bingung, cemas, takut, kecewa, geregetan, egois, marah tapi berusaha mengerti. Saya baru sadar mungkin kayak gitu rasanya jadi permen NanoNano. Ah, ga tau lah, Pak. Saya campur aduk!

Air mata saya sempet jatuh satu ato dua kali. Dan saya buru-buru ambil tisu biar ga ada yang tau. Saya malu. Sebesar ini tapi punya nyali sepitik. Punya mental tahu dan ga pernah bisa setegar karang, bahkan untuk sekedar pura-pura.

Saya ingat Bapak. Berkali-kali mengirim pesan singkat yang akhirnya saya sadari cuma mempertegas kelemahan saya di depan Bapak. Tapi mau bagaimana, saya butuh sandaran. Saya butuh penyemangat. Dan saya bisa dapat dari Bapak.

Orang tua? Nanti sajalah. Mereka cukup pusing menghadapi kenakalan saya. Apalagi sepulang dari sini, saya ga mampu memberi kabar yang mengukir senyuman. Saya payah!

Kenapa ya, Pak??
Kenapa coba??

Saya mencari-cari jawaban. Tapi ga ketemu tuh. Terus saya mikir, mungkin ini karena Allah sayang saya. Makanya saya dikasih susah dulu. Biar saya tau diri, biar saya tau waktu. Ahh.. Pasti begitu. Akhirnya saya putuskan pulang.

"Gimana, Teh? Dapet ijazahnya?"

Ini yang ditanyakan orang tua pertama kali setelah menjawab salam.

Saya menatap mereka, lalu menggeleng.

"Kenapa?", tanya mereka lagi. Lalu saya jelaskan dengan air mata.

Ahh.. Manja sekali saya sampai Papa terpaksa turun tangan. Beliau menghubungi Pak Wimbo. Dan saya? Saya sibuk menyeka air mata.

Saya makin malu. Ini kan akibat kenakalan saya yang kemaren ya? Kok semua orang jadi sibuk? Dosen ini, dosen itu, orang tua, Bapak. Ckckck.. Saya sungguh tidak bertanggung jawab rupanya. Cuma bisa bikit repot! Ngerepotin!!

Dengan perasaan yang masih kacau, saya menuju kamar lalu mengunci pintu. Memeluk guling sambil terisak. Saya nangis lagi. Lebih seru dari sebelumnya dan saya tidak berusaha mencegah air mata untuk mengalir. Saya menangis sejadi-jadinya.

Hal-hal buruk mulai terbayang di benak. Air mata makin deras mengalir. Dan saya mematung. Bisu. Saya membias dalam sepi.
Labels: 0 comments | edit post
Rizqi Amalia
Saya duduk lagi. Kali ini benar-benar terdiam di lobby Akademi Pimpinan Perusahaan (APP). Nunggu Surat Tanda Kelulusan (STL) saya keluar.

Biar saya jelaskan gimana keadaannya. Hari Rabu saya sidang dan dijanjikan oleh Pak Hasnin selaku Pudir I kalau STL saya bakal keluar 1-2 hari setelah saya sidang.

Hari ini, H +2 sidang dan STL saya belum keluar. Ya, memang pihak UI kasih saya waktu sampai tanggal 21 untuk melengkapi beberapa berkas seperti STL dan transkip nilai sementara. Tapi besok Hari Sabtu yang artinya akademi tutup. Lalu Minggu, dan Hari Senin kebetulan tanggal merah. Saya resah. Karena berarti Hari Selasa, 21 Juli 2009 adalah tengat waktunya.

Ahh.. Apa iya karena pihak akademi yang ogah-ogahan mengeluarkan STL, saya jadi ga bisa masuk UI? Pak Wimbo bilang begini, Pak Didin bilang begitu. Misuh-misuh dan bosan dengan pertanyaan saya. Gosh! Saya mengelus dada. Sekarang si pembangkang dan idealisme udah bersatu. Kenapa yang lain ga ngedukung?? Sigh..

"Sabar, Ki!", kata saya dalam hati. Menenangkan diri sendiri meskipun raut wajah kecewa Mama langsung terbayang.

Setahun kemarin saya memang malas bersentuhan dengan tanggung jawab. Gatal rasanya, macam alergi. Tapi pelan-pelan saya nemu penawarnya. Ajaib. Saya sembuh dan suka dengan tanggung jawab.

Dan sekarang, keadaan seperti menggambarkan sebuah kalimat bijak, bahwa hidup kadang tidak seperti yang kita mau. Kalau kita mungkin saja tidak mendapatkan yang kita mau sekeras apapun usaha. Saya menarik nafas panjang. Berat. Saya belum siap kecewa di hari pertama saya berkasih dengan tanggung jawab.

Di samping saya duduk seorang kawan lama sejak 10 menit lalu. Bolak balik nanyain jam karena mau jemput si pacar.

"Udah setengah empat ya, Ki?", tanyanya.

Saya melirik malas ke arloji.
"Ho'oh", jawab saya.
"Gw cabut dulu ya.."

Saya mengangguk dan kembali sibuk dengan pikiran dan perasaan.

Saya ga punya apa-apa sekarang. Cuma doa. Dan itupun bergantung pada keputusan Allah. Saya tahu Dia baik, makanya saya ga berhenti berdoa. Dan apapun itu keputusan-Nya, saya harus ikhlas. Iya, ikhlas. Hal paling berat untuk saya saat ini.

Saya diam. Sibuk dengan pikiran dan perasaan sendiri, sementara di depan saya segerombolan junior tertawa renyah. Saya hilang gairah. Hilang hasrat. Saya berduka.
Labels: 0 comments | edit post
Rizqi Amalia
Saya berada di sebuah ruang ukuran 3 x 4 meter dengan sofa, meja, dan beberapa foto di dinding. Saya diam, duduk manis sambil melipat kaki. Sepuluh menit kemudian dia datang.

Namanya Pak Kumis. Dia tersenyum melihat saya yang datang terlambat 1 jam dengan rambut awut-awutan. Saya bangkit, meraih tanggannya, salim.

"Malam, Pak!", sapa saya. Beliau masih setia dengan senyumannya.
"Saya mau minta pendapat Bapak.", lanjut saya.

Beliau duduk di hadapan saya memakai sarung dan kaos oblong warna putih khas bapak-bapak. Oiya, peci putih juga.
"Ada apa?", tanyanya.

"Soal kuliah dan kerjaan, Pak.", jawab saya kalem.

Saya mulai bercerita soal aupair, soal kuliah, soal rencana hidup saya padanya. Beliau senyum sambil mendengarkan dan sesekali mengangguk.

"Kamu ini bisa dapet lebih kenapa mesti terburu-buru begitu? Tinggikan kualitas kamu, ini yang penting. Nanti dengan sendirinya orang yang akan mencari kamu, bukan kamu yang minta-minta ke orang.", begitu katanya setelah mendengar cerita saya.

Saya diam.

"Cita-cita ke luar negeri itu bagus. Jangan diubah. Yang perlu diubah, pemikiran pendeknya. Pergilah ke luar negeri dengan sesuatu yang membanggakan. Kamu bisa kok, Bapak yakin.", katanya lagi melanjutkan.

"Tadi sore saya bicara dengan orang tua saya lagi mengenai aupair ke Belanda. Mereka sudah setuju, Pak."

"Ki, kamu tuh pinter loh."

Saya diam. Tertunduk.

"Begini, dulu.. blablabla..", beliau mulai menceritakan pengalaman hidupnya. Saya makin diam. Dan kalimat terakhir darinya makin menundukkan kepala saya.

"Orangtuamu nanti sedih."

Saya akhirnya menceritakan rencana hidup saya sebelum project iseng asal-asalan ini ada. Rencana kuliah, kapan mulai kerja, tujuan hidup saya, masa depan. Saya sendiri heran kenapa segampang itu mengubah rencana yang telah saya susun rapi beberapa tahun silam.

"Nah, berpikir yang seperti itu dong."

Saya diam lagi. Terngiang suara Bujen yang terdengar ragu tapi berusaha meyakinkan saya tadi sore.

"Mama sih oke aja."

Saya diam lagi.

Aupair ini bukan masalah pengalaman atau belajar bahasa semata. Tapi ini demi terpuaskannya ego saya yang kelewat gede. Ahh.. Saya ini.. Plinplan, kata pacar saya. Suka ga jelas maunya apa. Ga fokus, katanya lagi.

Yahh.. Saya kembalikan idealisme saya. Saya kubur ego saya dalam-dalam, timbulkan sedikit saja, biar saya tetap menjadi manusia utuh yang punya ego.

Mungkin dengan ngaretnya jadwal sidang, makanya saya bisa masuk UI -kampus impian saya dari SD. Mungkin dengan ga jadinya saya ke Belanda sebagai aupair, saya bisa ke Belanda untuk kuliah dengan beasiswa. Mungkin. Mudah-mudahan. Amien. Saya hanya bisa berdoa dalam hati. Selalu ada hikmah. Saya percaya. Dan Tuhan tidak pernah tidur untuk kita yang rajin berdoa.



PS. Makasih Pak Kumis, Anda telah menggembalikan idealisme dan cita-cita luhur saya. Hehehe.. Terima kasih banyak, Pak!!
Rizqi Amalia
Saya tersesat lagi. Iya, ga punya pendirian, ga punya pegangan, tapi saya punya mimpi. Dan saya tersesat dalam mimpi-mimpi saya. Sigh..

Okeh, saya bukannya ga takut pergi ke luar negeri sendiri, ga punya sodara, ga kenal siapa-siapa kecuali keluarga Daniel (incl. Tante Judy). Saya takut, tapi sekali lagi, saya yang punya jiwa petualang sejati ini suka dengan hal-hal menantang. Saya belagu, saya akui. Tapi itu modal seorang pemberani, menurut saya.

Tadi siang pikiran saya kacau lagi. Soal aupair dan soal kuliah. Dua pilihan yang sebenernya ga bisa saya pilih. Kenapa? Karena semua tergantung restu Mama. Ya, memang saya pembangkang, tapi untuk setiap keputusan besar dalam hidup saya, saya sertakan maunya Mama.

"Teh?", katanya di seberang sana.
"Ya, Mah..", jawab saya.
"Nanti dibicarakan lagi soal ke Belanda di rumah sama Papa. Mama sih oke aja. Tapi Belanda kan ga jauh..", katanya menjawab isi sms yang saya kirim lima belas menit yang lalu.

Saya diam. Kuat sekali keragu-raguan saat Mama bilang "oke". Dia bingung, apalagi saya. Tapi keputusan harus jelas. Saya menunggu, keluarga Daniel menunggu, egoisme saya menunggu. Sigh..

Sekarang saya jadi ragu. Bukan ragu harus ke Belanda atau ga. Tapi saya ragu, Mama ikhlas kasih restu ato ga. Segimanapun saya ngerayu, setegas apapun beliau bilang boleh, tapi kalo ga ikhlas, saya ga pergi.

Sekarang, jadi ga jelas maunya saya. Sebentar aupair, sebentar kuliah. Aaahh.. Kenapa saya ga dikasih keteguhan hati saja? Biar saya gampang ambil keputusan. Biar saya ga ngerepotin semua orang! Saya benci seperti ini. Saya masuk ke kamar dan mengunci pintu rapat. Saya mau sendiri.
Labels: , 0 comments | edit post
Rizqi Amalia
Saya tersesat.


Semua berawal ketika saya kehilangan idealisme beberapa tahun silam. Saya terpesona ego lalu menenggelamkan diri sekian lama tanpa berniat bangun. Saya ogah berkutat dengan tanggung jawab. Saya ini pengecut makanya takut. Ngumpet. Ngeri saya berhadapan dengan dunia.

Dia, yang saya sebut idealisme tersapu badai yang saya bikin sendiri. Ribuan kali. Tapi ya sudah, ciptakan yang lain saja. Ga mau ambil pusing. Untuk apa? Toh hidup saya. Pemikiran saya. Masa depan saya. Egoisme saya. Cuma saya.

Tapi semua berubah ketika hidup secara tidak sengaja membawa saya pada level dewasa. Tingkatan di mana tidak hanya saya, tapi ada yang lain. Keadaan di mana saya tidak boleh tidak mikirin masa depan. Saya sejauh apapun berlari, tanggung jawap tetap menghampiri. Dia terus mengikuti. Dan saya memutuskan keluar dari suaka ego.

Saya terseok. Sekian lama ngumpet ternyata bikin otak saya ngadat. Penyegaran? Nanti sajalah. Saya punya banyak waktu untuk itu. Sekarang waktunya mengumpulkan setiap detil yang hilang dari hidup. Mengembalikan lagi idealisme. Menyusun lagi masa depan. Saya bahagia bertanggung jawab. Saya kembali normal karena punya sesuatu untuk dijalani. Idealisme saya!

Semua berjalan baik sejak beberapa bulan lalu. Rencana-rencana tersusun rapi. Saya lebih bersemangat dan tau diri untuk bersyukur pada-Nya lebih rajin lagi. Dan ya, Dia sayang saya, makanya semua kembali baik. Normal. Sayang tidak terkendali. Ego bikin ini kacaw lagi.

Bayang-bayang ke luar negeri ada di depan mata. Kuliah di tempat impian sudah saya dapatkan. Dan penerimaan diri yang tak terduga datang dari keluarganya. Saya bimbang lagi. Saya lupa di mana saya menempatkan prioritas. Saya larut dalam keinginan-keinginan sampai ga tau lagi tujuannya apa. Sekuat hati menahan biar sang idealisme tidak tumbang tapi apa daya, saya tersesat dalam ego.

Saya tersesat.
Dan waktu tanpa ampun memburu.
Labels: 0 comments | edit post
Rizqi Amalia
Alooo..!
Apa kabar teman-teman sebangsa dan setanah aer? Semoga tetep sehat, tetep semangat supaya kita bisa jalan-jalan terus bersama saya, Nyai Rombeng *nunjuk diri sendiri pake gaya Bondan Winarno.

Gw dilanda dilema Belanda nehh. Huhuhu.. Yap! Kalo udah bawa-bawa Belanda, ini pasti berhubungan dengan aupair. Jadi begini, setelah bicara sana sini sono sene sunu, hehehe, ternyata keluarga Daniel yang udah kepincut senyum maut dan goyang gergaji gw (hahaha), minta gw untuk stay for 2 years di keluarganya.


Berikut reka ulang kejadian:
10 Juli 2009, 09.20
Kediaman Tante Hester, Jakarta

Awalnya kita ngomongin soal kebiasaan anak-anak Daniel. Ada yang suka sayur dan ada yang alergi buah (semua jenis buah!). Dan gw ketawa-ketawa karena gw suka semua buah termasuk buah hati (ihh, apaan sih, Ki?! Hehehe..).

Nah, tau-tau, Tante Judy bilang, "Jadi begini, Rizka.."
"Rizqi", kata gw membetulkan dalem hati.
"Daniel minta kamu untuk stay selama 2 tahun di sana. Karena anak-anak kan kasihan kalo ganti-ganti nanny. Selain itu biayanya juga mahal", lanjutnya (bukan lanjutkan loh! Hehe..).

"What? 2 tahun??!", teriak histeris sambil jungpalitan kek Fitri Tropika dalem khayalan.

Gw diem terus bilang, "Kalo selama itu, I have to talk to my mom first, Tante. Karena setau mereka saya akan pergi selama setahun."

Terus ya Tante Judi menyerahkan pada gw dan menyarankan gw buat ngomong ke Daniel langsung.


Ga lama, gw pamit pulang dan mikirin ini di jalan. Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar, ya kan? Dan gw ga pergi untuk jarak 500 km kek dari Cibinong ke Puerto Rico, kan? Tapi buat ribuan kilometer yang ditempuh dalem belasan jam sambil digendong Mbah Surip (please listen to Mbah Surip-Tak Gendong).

Gw mikir, meragu. Ahh.. Bisa gila gw! Satu sisi, gw pengen banget ke Eropa, stay bareng keluarga bule, ketemu banyak orang baru, makan stroopwafel sampe muntah bareng si Gembul, ngelakuin hal-hal baru, tinggal di lingkungan baru. Gw yakin capek, tapi bakal seru karena gw memandang banyak hal dari sisi yang beda dari kebanyakan orang. Pasti seru ato kalopun ga, gw bisa bikin jadi seru!

Sisi laen, gw terbentur dengan masalah pendidikan. Gw udah mundur satu tahun kemaren, masa harus mundur dua tahun lagi?? Dan orang tua gw, khususnya Bujen pasti keberatan kalo gw harus menelantarkan kuliah lagi. Satu tahun mungkin okeh, tapi dua? I don't think she would give me the permission. Lagian, anything in my mind, I should put "for my mom's happiness" on the top, right?? Sigh..

Gw bingung. Semalem gw coba ngomongin ini bae-bae sama Pajen Bujen. Mereka, seperti yang sudah saya duga, keberatan kalo saya harus tinggal selama itu. Dan tentu saja, gw disuruh nyari info selengkap-lengkapnya dan sejelas mungkin dari Kedubes Belanda dan tentunya Daniel.

Gw diem dan sempet nangis sedikit waktu mikirin ini. Dalem bayangan gw, pasti Bujen bakal kangen marahin gw, kangen ngeledekin gw, ato bikinin gw telor dadar buat sarapan. Ahh.. Gw yang terlalu sensitip ato gimana yaa? Heu..

Kalo jadi berangkat tahun depan, on Feb, berarti bulan depan gw kudu ngurus visa. Sambil nunggu itu kelar, gw bisa beli baju musim dingin karena gw dateng pas lagi dingin-dinginnya. Terus perdalam Dutch sambil nyobain resep-resep baru.

Kalo ga jadi, ya kuliah. Kuliah sambil cari-cari kerja dan kumpul bareng keluarga tiap minggu. Gorengin telor dadar buat si Kakak ato digorengin telor dadar sama Bujen.

Gw membiru. Ahh..


"Mah, Teteh kangen telor dadar bikinan Mamah"..
Rizqi Amalia
05 Juli 2009
Huaaaa..!! Besok udah tanggal 6! Gw ada janji ma Tante Judy jam 10 pagi! Oh oh oh.. Gw bingung lalu mempertanyakan hal-hal penting seperti:
1. Pake baju apa ya?
2. Dandan ga ya??
3. Sempet sarapan ga ya???
4. Sempet mandi ga yaaa????!

Hehehe.. Kalo nyasar mah ga masalah. Berhubung gw jagoan dan petualang sejati (baca: sering nyasar) jadilah gw menyerahkan semua pada otak gw dan kekuasaan Tuhan. Hahaha.. Mudah-mudahan ga sampe telat, ya ga enak juga. Heu.. Secara gitu kesan pertama gw via telpon kurang menarik alias balelol Dutch, mudah-mudahan besok keadaan berpihak padaku. Amien.. *berdoa sepenuh hati


06 Juli 2009, 04.00
Ahh kenapa mesti bangun secepet inihh..?! Huhuhu.. Akhirnya setelah berkeluh kesah selama 3 detik, gw memutuskan untuk tidur lagi dan bangun satu jam kemudian.

Hoaaaamm..
Ngecek imel, tapi ga ada imel dari Mas Ganteng, akhirnya gw mandi, sholat, dandan cantik, dan berangkat 45 menit kemudian.

1st Destination: Roti Unyil
Tepat jam 6, gw dapet miniarta yang menuju Bogor. Sambil sarapan Breadtalk (bukan Breasttalk yaaaa..) sisa kemaren, gw bolak balik ngecek jam dan berharap ga telat.

Di jalan gw mikirin apa yang akan gw lakukan kalo Tante Judy ngajak ngomong pake Dutch. Gw punya beberapa option:
A. Cengo melongo;
B. Teriak histeris; ato
C. Pura-pura pingsan.
Dan setelah berpikir keras selama 20 menit, akhirnya gw memutuskan untuk pura-pura pingsan.

Sampe Bogor, dengan agak tergesa, gw menuju sebuah toko roti khas Bogor. Iya, bener! Gw mau nyogok Tante Judy pake roti unyil. Hahaha.. Tadinya malah mau bawain semur biar si Tante bisa nyobain masakan gw, tapi takut ga keburu.


2nd Destination: Rumah Tante Judy
Beres beli roti unyil, jam 7 lewat 10 menit gw naek bis Lebak Bulus-Bogor dalam keadaan cemas. Selain kepingin pipis, gw juga takut telat sampe ke rumah Tante Judy-nya.

"Mbak, dari sini ke Lebak Bulus berapa jam ya?", tanya gw ke mbak-mbak yang duduk di samping kanan gw.
Belom lagi dia jawap, gw udah nyosor dia lagi pake pertanyaan, "Dari Lebak Bulus ke Citos berapa jam ya?"

Si mbak-nya senyum. Mungkin mengira gw dari kampung dan ga pernah maen ke Jakarta. Hahaha..

"Cepet kok. Kalo ga macet ya sekitar satu jam", jawapnya ramah.
"Oh, saya janjian jam 10 ke rumah temen. Keburu ga ya? Rumahnya di belakang Citos", kata gw.
"Keburu banget kok. Ga bakal telat", gitu katanya.

Gw jadi lumayan tenang setelah denger jawaban dia. Lalu mengisi perjalanan dengan menonton Mulan. Hehehe..

Satu jam 15 menit kemudian gw sampe di Citos. Muter-muter nyari kamar mandi, nahan pipis, sambil nelponin si Bento nanyain angkutan dari Citos ke UNJ. Gw kudu sampe ke Rawamangun dengan selamat sentausa sejahtera siang ini. Hihi.. Dan 10 menit kemudian, gw naek Burung Biru menuju alamat yang dikasih Tante Judy.

Meskipun gw kecepetan 1.5 jam, tapi gw seneng daripada telat 10 menit. Ga enak lah ma si Tante. Udah mah Dutch-nya balelol, eehh masa janjian aja pake telat. Ga keren banget gitu kesannya. Hehehe. Ceritanya gw mau menunjukan pribadi yang unik menarik gitu di depan si Tante. Jualan diri dah! Hahaha..

Beres ketemu Tante Judy yang ternyata ga sampe setengah jam, gw menuju Rawamangun, ngurusin ekstensi S1. Udah deh, ga gw pikirin lagi Tante Judy mau nerima gw ato ga. Hehehe. Soalnya kata si Cindra, aupairnya Anita yang sekarang, ada sekitar 4-5 kandidat gitu. Dan diantara mereka, gw lah yang paling balelol Dutch. Jadi ya udah pasrah kalo ditolak. Heu.. Kira-kira begini, aupair just such a tiny little unimportant thing which is ever cross my life. Hehehe.. Yang nyatanya masih gw pikirin sampe perjalanan pulang dari UNJ ke rumah. Huhuhu..


16.05 WIB

Tante Judy nelpon gw! Huaaaaaaa.. Senangnya meskipun belom tau apa yang bakal belio sampein (bisa deal or no deal). Hehehe..

Dari percakapan kami yang kurang lebih dua menitan, intinya adalah Daniel (anaknya Tante Judy) pengen Tante Judy aja yang ajarin gw Dutch (yippie!!) dan nanya apa gw punya paspor ato ga. Hehehe.. Yah, mudah-mudahan lancar dehh.. Amien!


08 July 2009, 20.05
1 Missed Call(s)
Show
Tante Judy

Wahh.. Ada apa nih Tante nelpon gw?? Heu.. Apa mau bilang, "Sorry Rizqi, I choose another one, please apply for the next year". Heu..


09 July 2009, 08.53

"Selamat pagi, Rizqi!", kata Tante Judy ramah.
"Pagi, Tante! Apa kabar?", jawap gw sopan. Hehehe..
"Rizqi, ada beberapa blablabla..", kata Tante Judy lagi.

Yang intinya besok pagi jam 9 ato jam 10 gw ke rumah Tante Judy. Wah wah wah.. Ternyata sogokan roti unyil dan senyum maut gw berhasil! Yippie!! Hahaha.. Ya, at least bisa membawa gw ke pertemuan selanjutnya bersama Tante Judy. Selangkah lebih maju menuju Eropa!! Hihihi.. Semoga aja dapet kabar baik. Amienn.. *berdoa diperjalanan pulang.



Pesan moral: Rayulah siapa saja dengan makanan! Selamat mencobaaaa.. ^^
Rizqi Amalia
Hai hai haiiii..
Apa kabar dunia persilatan?? Semoga makin okeh dan mantap tap tap (pake echo). Hehehe..

Gw lagi deg-degan nih abis ditelpon. Cieilaaahhh.. Hehehe.. Tumben-tumbenan nih deg-degan gara-gara ditelpon. Yailalahhh.. Ditelpon Tante Judi gitu. Hihihi.. Penasaran kan siapa sih Tante Judi?? Penasaran kan kan kan? Hahaha.. Okeh okeh, don't worry, I'm gonna tell you a lil bit about her.

Berawal dari nafsu menjelajahi Eropa (baca postingan Dying To Traveling To Europe), gw tertarik ikutan aupair. Pertama, gw ngerasa banyak pengalaman dengan anak-anak (berhubung punya banyak sepupu dan keponakan yang masih kecil), kedua, tentu saja cita-cita sedari orok yaitu keliling Eropa bisa terpenuhi atau paling ga ada kemungkinan terpenuhi. Hihihi.. Lalu mendarah daginglah keinginan untuk jadi aupair.


Iseng join salah satu situs aupair, ketemulah gw dengan sebuah keluarga kecil. Het gezin heb 2 zonen. (Hehe.. Bener ga ya grammar-nya? Heu). Iya, boys! Gw selalu suka sama anak cowok. Hehehe. Dan mereka lucu-lucu. Keluarga ini sepertinya serius dan bener-bener tertarik sama gw as much as I do. Dan keluarga siapakah ini? Yap! Keluarganya Mevrow Anita.

Mevrow Anita sempet bilang di emailnya kalo ibu mertuanya bakal dateng ke Indonesia dan kalo belio punya waktu, belio mungkin mau bertemu gw. Namanya Tante Judi.


02 Juli 2009
Huaaaaaaaaaa.. Jam 4 Subuh!! Mami Neneng udah ribut aja bangunin saya.
"Teh, bangun, Teh!! BANGUNN!!", begitu katanya.

Saya ogah-ogahan bangun sambil terus nguap dan ngucek-ngucek mata. Jam EMPAT gitu!! Tapi mau ga mau, karena ini demi masa depan yang gemilang, saya akhirnya bangun, mandi lalu dandan cantik. Jalan terseok-seok menuju jalan raya dan duduk manis di pinggir jalan sambil nunggu bis Cibinong-Senen. Dengan tujuan daftar ekstensi S1 di UNJ.

Menunggu dengan gelisah dan tak tentu arah selama kurang lebih 4 jam, saya akhirnya mampir ke sebuah warnet dekat kampus UNJ lalu melaksanakan tugas suci. Duhhh.. Ampun dah nih warnett.. Lelet kek kura-kuraaaa!! Saya sih sabar, tapi Tante saya ga sabar (karena Mami Neneng pulang, saya lalu ditemani Tante Edah). Dan saat dia sedang dilanda ketidaksabaran akut, hand phone saya bunyi.

"Hallo, Rizqi??", begitu sapa wanita di seberang sana.
"Ya. Ini dengan siapa?", jawab Teteh Cantik.
"%#&*^*%&(!", begitu jawabnya.
"Ya, maaf??", berharap pengulangan.
"%#&*^*%&(!", diulang dengan intonasi yang sama.
"......", bengong tiada tara.

Waduuuhhh.. Ini pasti Tante Judi, mertuanya Anita. Duhh, jawab apa niihh??! Aduuh.. Mikir, Ki! Ayo jawappp! Mana hasil intensip Dutch?! Heu.. Saya merasa jadi orang paling bodoh se-Rawamangun saat itu..

Emang apa sih yang Tante Judi omongin?? Bener mau tau? Okeh.. Biar saya translate untuk Anda!

%#&*^*%&(! artinya &^$*&^*@#&(
Eh, salah! Ini yang bener &^$*&^*?#&(

Ternyata sebulan lebih intensif Dutch masih belum cukup! Selama ini saya masih text book yang artinya belom siap menghadapi dunia nyata. Hahahaha.. Kiki yang bodoh! Huhuhu..

Dengan jidat penuh kerutan dan merasa bersalah tiada terkira, akhirnya saya melanjutkan percakapan dengan Bahasa Indonesia! Malu benar saya. Tapi untungnya Tante Judi ini baik. Heu.. Dan hasil pembicaraan kami selama kurang dari lima menit adalah janji bertemu tanggal 6 di rumah Tante Judi. Yippie!! Hihihi.. Mudah-mudahan pertemuan kami berjalan lancar! Amienn..

Doakan saya menjadi aupair yaaaa..!

Dag!!
Rizqi Amalia
Aloha hula hulaaaaa... *joget-joget pantat

How's life, dar'??
Gw? Gw kebetulan lagi mabok Bahasa Belanda
nih. Hihihi.. Gw emang lagi rajin mempelajari bahasa yang satu ini, selain bahasa undur-undur tentunya. Pasti lo heran dong, belom dateng musim duren kok otak gw udah waras?? Begini ceritanyaa..

It all started when I fall in love with.. Europe!! Bukan berarti ik ga cinta Indonesia, tapi bisa keliling Eropa adalah impian ik sejak dalam perut emak. Hihihi.. Seperti yang kita ketahui bersama, usaha ik buat nginjek-nginjek Eropa, khususnya Holland bulan ini gagal karena ik ga menang lomba nulis yang berhadiah jalan-jalan ke Belanda. Huhuhu.. Tapi gapapa, lumayan jadi belajar nulis yang baik dan benar meskipun masih berantakan awut-awutan (lho, jadi bagian mananya yang baik dan benar, Ki??). Hehehe..

Nah.. Berhubung mimpi ke Eropa ini mengusik tiap tidur malamku (tsa elah bahasa gw. hihi), akhirnya ik memutuskan untuk mencari cara alternatif selain ngumpet di bagasi pesawat, aupair. Yap! Aupair alias nanny ini
ik rasa adalah cara yang paling okeh buat mahasiswa bokek seperti ik. Sistem simbiosis mutualisme yang dikandung dalam program ini kayaknya pas aja gitu buat ik dan kantong ik. Maka dari itu, ik putusin buat jadi prajurit aupair.

Niat suci dan kerja keras (baca: nongkrong seharian di depan komputer) serta doa khusuk yang dipanjatkan tiap selesai sholat akhirnya berbuah manis. Ik dapet calon host fam!! Yippieeee!!.. Baru juga CALON host fam, tapi senengnya setengah mati. Hihihi.. Soalnya kalo ada yang tertarik sama profile plus dear family letter ik, itu artinya ik ga oon-oon amat dah ya dalam soal rayu merayu. Hihihi.. Terima kasih buat Mas Ganteng yang telaten mengajarkan saya trik-trik merayu. Hahahah..

Naaahh.. Calon host fam ik ini namanya Anita. Tinggalnya ik lupa di mana, yang jelas bukan di Condet. So far sih baru imel-imelan aja dan di imel terakhirnya si Anita bilang, "Eh Ki, kalo bisa lu intensip Bahasa Belanda dah, biar kagak bego-bego amat", tentunya pake Bahasa Belanda yang bisa ik pahami dikit-dikit. Akhirnya, dengan penuh kesadaran dan kemauan keras buat jadi aupair (baca: keliling Eropa), mulailah ik intensip belajar Dutch biar makin sip.

Ini adalah minggu kedua ik intensip Dutch. Udah lumayan lah. Dari yang cuma bisa bilang ik, jij, meneer, ma mevrouw, sekarang, Alhamdulillah ik udah bisa bilang ik hou van jou alias I love you. Tsa elaaahh.. Pokoknya mah kalo udah bisa bilang I love you pake Bahasa Belanda, udah berasa paling jago dahh.. Hahaha..

Saking seriusnya gw belajar Dutch (ceritanya gw ga mau ngecewain Anita), sekarang kalo ke mana-mana gw pasti bawa buku latihan Dutch, cuma iseng baca ato ngisi latihan soal. Ahh.. Hidup gw mulai dihantui setan Belanda!! Sebagei contoh, tadi pagi waktu mau renang, di ruang ganti, ada seorang ibu yang lagi ngajarin anaknya ngitung. Satu, dua, tiga, empat, dst. Dan gw dengan begonya ikutan ngitung pake Dutch! Een, twee, drie, vier, dst. Terus pas lagi makan siang, gw mikir-mikir Bahasa Belandanya makan apa yaaa.. Sampe telor ceplok ma nasi gw jadi dingin. Do I look like an idiot??? Yes, I am.. Buat lu, Anita, gw rela belagak bego daaahhh! Hehehe..

Eniweeeiii.. Berikut contoh kalimat sehari-hari lepel idiot kek gw:

Hallo artinya Helo (ya iyalaaaahh.. hihihhi)
Goedemorgen artinya Selamet pagi.
Hoe gaat het?
artinya Apa kabar?
Goed, en met u?
artinya Baek, kalo lu?
Ik ben Kiki artinya Gw Kiki.
Ik ben 17 jaar oud artinya Umur gw 17 tahun. (Hihihihi..)
Ik kan wel semur koken artinya Gw bisa masak semur.

Hahahaha.. Mantep yak?? Ada beberapa kalimat yang gw udah khatam jugaa. Naaahh yang ribet itu pronounce-nyaa.. G itu bacanya Kh. Jadi kalo Gaat itu bacanya Khaat (kayak hurup Kho kalo ngaji gitu), dan kesulitan yang lainnya adalah ngedengerin orang ngomong. Waaaaaaahhh.. Berasa tiga tingkat di bawah lepel idiot daahh. Hihihiih.. Sampe sekarang kalo dengerin orang ngomong pake Dutch, gw mendingan makan sukro tiga bungkus deh. Sueeerr!! Soalnya yang kedengeran cuma wwaaaaaaaass weeessss wwooooss wwwiiiss wwuuusss.. Dan setelah satu menit, kerutan di jidat gw tambah banyak.

Ya suuwww.. Gw mao belajar lagi yaaaaa.. Doain aja gw makin jago cas cis cus pake Dutch! Hehehee.. Ntar kalo gw jadi ke Belanda, gw bawain oleh-oleh ceritaa dah! Hohohho.. Buat yang lagi belajar Dutch, semangat juga yaaaaaaa.. Catch u laterr!! See ya!
Rizqi Amalia
Suraaaammm!!
Kata pertama yang mewakili idealisme gw. Bukan karena gw penganut aliran setan (jadi gelap-gelap suram), tapi karena gw udah ga tau lagi di mana sang idealisme berada.

Di mulai saat gw menderita kemalasan akut yang bikin idup gw ga punya makna dan tujuan. Bukan setahun yang lalu saat gw bersetubuh dengan TA, tapi beberapa tahun sebelumnya saat gw resmi pake rok abu-abu dan sepatu Converse baru.

Dari kecil hobby gw adalah ngumpulin piala buat dipajang di rumah. Predikat juara kelas sampe murid teladan sukses gw sandang dengan jenaka. Gw suka belajar dan ga pernah ngerasa bosen. Nilai UAN pas SMP juga cukup membanggakan sampe akhirnya mampu mengantarkan gw ke SMA Negeri 1 Bogor, pintu masuk gw menuju Fakultas Kedokteran UI.

Emang bener, dari kecil, selain jadi atlet karate, cita-cita mulia gw adalah menjadi seorang dokter teladan yang ngobatin banyak orang dan berguna buat masyarakat banyak. Gw suka nolong orang dan pengen banget bikin orang sembuh dari sakit. Waktu SD gw malah suka ngayal sambil senyum najis terus bilang, "Bapak ga usah bayar. Yang penting cepet sembuh. Ini obatnya diminum 3 kali sehari..". Yang ternyata emang cuma jadi khayalan.

Gw mulai terserang lazynisme (paham kemalasan) akut yang susah ilang sejak SMA. Ga pernah belajar, main terus, males les, ulangan nyontek, PR nyontek, dan lebih sering nongkrong di selot sambil makan pempek lenggang dan teh botol dingin daripada merhatiin guru. Gw keilangan idealisme gw. Nilai Fisika, Kimia, dan Matematika yang notabene adalah potongan tiket buat menjadi seorang dokter hancur lebur meskipun gw masih bisa masuk IPA dengan terpaksa.

Lulus SMA dengan nilai UAN yang lumayan, gw bertekad bulat lulus SPMB Psikologi UI yang ternyata gatot alias gagal total. Tes sana sini dan tetep ga lulus, akhirnya dengan sedikit depresi gw masuk APP, kampus yang gw denger namanya pertama kali pada tahun yang sama ketika gw resmi jadi salah satu penghuninya. Ya! Akademi Pimpinan Perusahaan yang punya aturan berbelit dan kental birokrasi, APP.

Kuliah di APP ga langsung bikin gw betah. Otak gw masih pada khayalan jaket kuning yang sering kebawa sampe mimpi. Gw ikutan intensif SPMB sekalian kuliah yang berarti gw kudu bolak balik Jakarta-Bogor-Cibinong setiap hari. Rela naek kreta dan berdiri tiap kali naik bus plus keinjek-injek orang yang ga perhatiin sepatu Converse yang baru gw cuci. Sepatu kesayangan sekaligus cerminan idealisme gw. Gw harus jadi advokat!

Ga ada yang sia-sia. Kalimat sakti itu emang bener. Hasil bolak balik Jakarta-Bogor-Cibinong dan kurang tidur adalah lulus SPMB. Yippie!! Dapet Jurusan Hukum yang sayang sekali ga gw ambil karena cita-cita jadi advokat kesalip mimpi keluar masuk gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kemeja, rok selutut, dan sepatu hak 3 cm sambil merhatiin harga saham yang naik turun. Iya, gw menemukan idealisme baru gw: jadi pialang saham!

Untuk idealisme yang satu ini, agaknya gw mulai melakukan langkah awal yang lumayan mendukung ke arah situ. Magang di sekuritas, ngebahas tetek bengek bursa sebagei bahan TA, dan mengenal baik tempat jajan sekitar gedung BEI. Gw ga boleh keilangan idealisme lagi. Biarlah yang kemaren usang barengan sepatu Converse butut gw, tapi kali ini ga boleh lagi!

Gw masih mimpi. Gw masih pada mimpi-mimpi gw pake jaket kuning, kerja di BEI, keliling Eropa. Masih mimpi sementara temen-temen gw udah menjalani kehidupan nyata. Adin sukses ngeluarin buku, Kresna punya usaha sendiri, bahkan Afie juga barusan lulus sidang. Terus gw?? Pasti ada waktunya buat gw. Pasti!

Gw harus jadi sesuatu. Apapun itu yang jelas mesti berguna dan ngebanggain Pajen Bujen atau paling ga bisa bikin gw bangga pada diri gw sendiri. Gw punya mimpi, modal utama gw menghadapi dunia nyata. Semangat! Harus jadi perempuan hebat!!!
Labels: 2 comments | edit post
Rizqi Amalia
Beberapa hari yang lalu gw sempet YM-an dengan sebiji temen baek gw, Dipta. Dipta ini orangnya lucu dan nyenengin. Gw selalu ketawa tiap kali ngobrol sama dia, meskipun obrolan kita ga pernah ada yang pentil (baca: penting). Hmm.. Kalo disamakan dengan seorang artis tenar, Dipta itu sejenis Budi Anduk. Mampu menarik perhatian dan punya gaya sendiri. Pokoknya mantep! Meskipun cihuy, gw ga akan ngebahas soal Dipta di postingan kali ini. Gw mau ngebahas berat badan.


Ga Pernah Kurus
Dari kecil gw sangat menggemari kegiatan memasukkan makanan ke dalam mulut alias makan. Kegiatan ini rutin gw lakukan tiap kali gw ga ada kerjaan. Dan bukan cuma itu, kegiatan ini juga gw percaya dapat memberikan efek menenangkan dan membahagiakan ketika dilakukan.

Menjelang remaja, gw mulai terganggu dengan efek samping kegiatan ini, gendut. Gw menggendut dengan membabi buta dan tak terkendali. Tapi ya udah, karena kegiatan ini mampu meredam emosi dan erosi, gw santai aja.


Gagal Diet
"Teh, emangnya mau badannya gendut kayak Pretty Asmara? Serem ih..", kata mamak pas banget ketika gw menyuap potongan kue kering terakhir di toples.
Gw nyengir.

Akhirnya, atas dasar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kecil, gw memutuskan untuk diet. Diet pertama yang gw lakukan yaitu ketika gw masuk SMA. Mati-matian cuma makan apel, ditambah kegiatan ini itu, pergi pagi pulang malem tiap hari, walhasil gw thypus. Dan iya, gw turun 8 kg. Yippy!!

Tiga tahun kemudian (karena berat gw nambah LAGI) gw mulei program diet lagi. Capek nahan godaan makanan, gw beralih ke olah raga. Tiap hari pasti gw renang. Makan juga dijaga (cuma makan buah). Dan dalam dua bulan gw turun 6 kg plus maag. Hohoho..

2009, tiga bulan yang lalu gw mulei diet lagi. Ngurangin porsi makan dan banyak minum aer putih. Dalam waktu kurang dari 2 minggu gw berhasil membuang 6 kg lemak di tubuh gw plus mata bengkak. Kesimpulannya?
Sakit hati + capek otak = KURUS!!
Hahaha..


Suram
YM-an ma Dipta, tengah malem.
Gw: Ta, gw mau diett..
Dipta: Iya lah diet. Kata temen gw, kalo udah umur 25, makin tambah susah ngurusin badan, Ki.
Gw: Eh? Yang bener?
Dipta: Iya. Makanya ini kesempatan terakhir lu, Ki!
Gw: Iya, Ta. Gw mau diet kok.
Dipta: Semangat!
Gw: Lu masih gendut, Ta?
Dipta: Udah turun lagi. Gw makannya seabruk tapi tetep kurus, Ki. Ga ada bakat gendut.

Alis gw kerut baca kata-kata Dipta. Gw mulai dihantui setan gendut lagi. Lalu gairah menyantap cireng keraton isi ayam pedas semakin kuat. Ahh..

"Makan seabruk tapi tetep kurus"
"Seabruk tapi kurus"
"Seabruk bruk bruk"
"Kurusss"
Gw berkaca lalu histeris. "Diet ato Pretty!!"


Memantapkan Hati
Tujuan: Kurus!!
Target: Sebelum umur 25
Usaha:
1. Ngurangin porsi makan, terutama karbohidrat
2. Mulai rutin renang
3. Banyak makan buah dan sayur serta minum aer putih
4. Ga ngemil
5. Berdoa sepenuh hati
Pesan Terakhir:
Selamat tinggal martabak keju, es duren, dan sate ayam.
Selamat datang sayur bening, apel, dan aer putih.


Ahh surammm..
Rizqi Amalia
Gw penuhi hidup gw bulan ini dengan benda terbuat dari lateks dan vynil setebal 0.003 mm, kondom. Bukan yang rasa durian ato yang bergerigi. Bukan juga kondom yang berfungsi mematikan bakteri pada sperma alias spermatisida. Tapi soal sejauhmana keefektifan benda ini dalam penanggulangan AIDS dan tentu saja, kontroversi yang ditimbulkannya.

Flash back sebentar yee.
Berawal dari kompetisi blog yang berhadiah jalan-jalan ke Belanda, gw jadi rajin browsing lomba kepenulisan lainnya. Berbekal dengan niat suci, kemampuan pas-pasan, dan bantuan dari temen-temen serta pacar, gw yakin bisa menciptakan karya agung yang sensasional. Hahaha.. Maka, atas dasar itulah, gw mengambil tema Program Pemakaian Kondom untuk kompetisi kali ini.

Ide-ide brilian sebenernya udah ada di otak dari awal gw memutuskan ikut kompetisi. Ngebahas apa aja, sisi mana aja yang bakal gw angkat, dan akan gimana awal paragraf serta akhir dari tulisan gw. Pokoknya, ide mah udah mateng, tinggal bajaimana gw menterjemahkannya lewat kata. Nahh, masalah muncul ketika gw menerapkan kebiasaan gw menulis pada karya yang ini: tanpa outline.

"Kamu bikin outline ga? Kerangka?", tanya Dakocan di suatu sore saat gw merasa karya agung gw ga ngena di hati dan sanubari.
"Enggak. Dan aku emang ga pernah pake outline kalo nulis.", jawap gw.
"Kamu udah baca petunjuk menulis essay?", tanyanya lagi. Mungkin karena gw terbiasa males baca petunjuk, makanya dia nanya agak bawel.
"Udah."
Singkat, padat, dan jelas. Gw emang udah baca petunjuk menulis essay, ngikutin langkah-langkahnya, tapi malah jadi makin mandeg dan keilangan arah. Hehehe..

Malam hari, masih tentang kondom. Gw private message (PM) beberapa temen yang mungkin bisa gw ajak diskusi soal si kondom. Ada yang bilang begini, berkata begitu, dan yang paling spektakuler adalah saran dari seorang temen supaya gw masuk situs porn dan ikutan forumnya. Oalahh.. Hahahaha. Gw rasa ngebeli sekotak kondom terus pajang di depan komputer rasanya lebih menginspirasi.

Akhirnya gw memutuskan membeli sekotak kondom rasa duren di sebuah minimart. Et, ya ga lah.. Hahaha. Gw browsing data-data lain soal si kondom. Penasaran sejauh mana hubungan si kondom sama seks bebas, dan ternyata emang ga nyambung. Hehehe.. Jadi tambah penasaran dong, apa sih yang bikin si kondom kok susah banget diterima keberadaannya sama masyarakat.

Selidik punya selidik, ternyata si kondom ini kalo digabung dengan paham fundamentalis dan dicampur pemikiran cetek, jadi menimbulkan stigma aneh: kampanye kondom berarti ajakan untuk berzina. Hehehe.. Gw cuma punya ketawa untuk pendapat seperti ini. Lha wong kondom itu jelas-jelas untuk kesehatan, kemanusiaan, dan kelangsungan hidup orang banyak kok jadi dikambinghitamkan sebagei pelegalan seks bebas. Gimana sih??

Sedikit kesoktauan gw soal kondom dari sisi agama. Kita kan punya beberapa sumber hukum buat segala sesuatu. Yang pertama Holy Qur'an, terus Hadist, terus gw lupa apalagi. Hahahaha.. Tapi yang terakhir adalah Maslahah dan Mafsadat. Maslahah adalah kebaikan dan Mafsadat berarti kejelekan. Dari situ harusnya kita bisa lebih cerdas lagi mencari tahu sejauhmana kebaikan dan keburukan si kondom. Bukan demo sana sini menolak mentah-mentah keberadaannya.

Terus apa dong solusinya?
Hmm, apa ya? Hehehehe.. Emang masih butuh solusi? Baiklah kalo begitu, akan gw berikan solusinya: JANGAN TOLAK KONDOM.
Jangan tolak kondom karena alasan agama ato moral. AIDS ini masalah kemanusiaan.
Jangan tolak kondom karena statement, "Kondom masih mungkin bocor", tapi perbaiki kualitasnya.
Jangan tolak kondom karena khawatir akan disalahgunakan, tapi beri penyuluhan dan penjelasan.

Jalan tengah terbaik adalah dengan memberikan pengetahuan yang mendalam akan bahaya AIDS dan fungsi si kondom kepada masyarakat awam dan tokoh agama. Agar mereka tau dan bisa mengkampanyekan program ini lewat bahasa mereka. Sekalian sedikit-sedikit ngasih pendidikan seks, biar generasi muda tau menjaga diri. Lagian kan seks bukan hal yang tabu lagi loh (apalagi kondom!).

Terakhir adalah perhatikan lokalisasi kampanye kondom sekalian kasih informasi soal bahaya penyakit seksual termasuk HIV/AIDS, cara mencegahnya, dan di mana posisi kondom dalam masalah ini. Jangan cuma teriak-teriak perangi AIDS terus bagi-bagi kondom. Tapi bagi juga pendidikannya. Cara seperti ini menurut gw lebih mungkin menekan jumlah penderita AIDS yang makin berkembang, selain itu ga nyakitin yang namanya ideologi dan kultur.

Menurut lu?
Rizqi Amalia
Banyak orang yang penasaran (banyak ga ya? hahaha..), sebenernya kayak apa sih gw? Apa sih yang gw pengenin? Ato apa aja yang udah pernah gw alami selama idup gw?? Well, here’s 25 random things about Nyai Rombeng:

1. Dipanggil Teteh Gendut dari kecil (padahal ga gendut!!). Yayaya.. Gw sih ngerasanya seksi gitu daaaahh.. Dan lebih suka menamai diri gw Teteh Cantik!! Wekk..


2. Ngerasa bahagia ketika melakukan ritual suci alias makaaaann!! Hahahaha.. Perasaan gundah gulana menghilang seketika ketika gw melakukan ritual suci ini.


3. Selalu tidak sengaja membunuh hewan peliharaannya sejak kecil. Biasanya gara-gara lupa kasih makan ato ngasih makanan basi.


4. Rutin melakukan kegiatan perupilan dengan tangan kiri sejak kecil sampai sekarang. Dan ga pernah menyesal telah melakukannya.


5. Talk active!! Hohoho.. Ga bawel, ga cerewet, cumaaaa doyan ngomong bangettt.. (banget nget nget!!)


6. Sensitiiiifff kayak pantat bayiii.. Aaahh.. Mengeluarkan air mata saat menonton Idola Cilik dan acara-acara yang sengaja mengeksplor kehidupan “miris” seseorang seperti Tali Kasih ato Kejamnya Dunia.


7. Perempuan berhati sandal jepiiitt!! Suka pake sandal jepit dan ngasih sandal jepit ke pacar. Hahaha.. Sial banget yang jadi pacar gw.. Huhuhu..


8. Bermimpi jadi seorang penulis dan punya buku sendiri. Amin. Hohoho..


9. Menikmati tidur dalam keadaan bugil. Huahahaha.. Jangan sekali-kali liat gw pas lagi bugil kalo lo ga mau jadi buta!!


10. Punya SIM A dari tahun 2005 tapi baru dua kali nyetir seumur idup (kecuali belajar) dan pada tahun yang sama izin gw dicabut bokap dengan kata-kata, “Jantung Papah bisa kambuh kalo Teteh nyetirnya kayak gitu.”


11. Moody!! Moody bangeeettt.. Kadang begini, kadang begitu. Dan mood gw sering turun karena alasan yang tidak jelas seperti ya ga mood aja. Hehehe..


12. Pernah “sok tau” motong rambut adek gw dan karena hasilnya jelek, gw tidak berencana melakukannya pada diri sendiri.


13. Saya adalah Mesin Pemakan Uang karena cuma bisa ngabisin duit ortu tapi belom bisa nyari duit sendiri. Sigh..


14. Pengen banget jalan-jalan keliling Eropa dan bersedia gundulin rambut kalo ada yang mau bayarin.


15. Suka nyanyi dan hanya bisa menyalurkan bakat terpendam gw di tempat-tempat karaoke bersama teman-teman yang suaranya mendekati suara gw, yaitu sangat buruk.


16. Ga suka olahraga karena emang ga bisa olahraga! Ahahaha.. Gw cuma bisa renang, lagiiiiann olahraga dikhawatirkan menguragi bobot tubuh dan menghilangkan lemak-lemak yang udah gw pupuk sedari dulu.


17. Gampang naksir cowok yang punya kepiawaian memainkan alat musik (khususnya piano) ato jago olahraga.


18. Ketabrak motor tiga kali dan sedikit parno kalo nyebrang. Kalopun berani, itu cuma sok-sok’an ajah.. Hahaha..


19. Naksir berat BUDI ANDUK!! Menurut gw, pesona Budi Anduk mengalahkan pesona semua orang termasuk Nicolas Sahputra sekalipun!


20. Pengen punya anak cowok kembar. Hehehe.. Ada yang besedia jadi bapaknya? Ahahaha..


21. Kesulitan mencari sepatu ato sandal perempuan karena ukuran kaki gw yang 41-42. Selain itu setelah melakukan beberapa kali percobaan, ditarik satu kesimpulan penting, yaitu alas kaki wanita tidak cocok untuk kaki mungil gw.


22. Selalu diem saat kesel, nangis waktu marah, dan nonjok tembok ato pintu kalo ngamuk!! Pernah bikin pintu kampus bolong.. Hehehe..


23. Suka bau hujan. Apalagi kalo abis panas seharian. Ademm.. Bikin tenang.


24. Berhasil membubarkan antrian panjang dengan kentut gw. I mean it! Gw lupa kapan, tapi itu terjadi di Plasa Pangrango! Ahahaha..


25. Menyayangi keluarga, teman-teman, dan sebangsanya. Selalu suka kalo bisa bikin mereka ketawa dan pengen bikin mereka bangga karena udah punya gw dalem idup mereka.. Kiki sayang semuaaaaa… Cup cup muah muah aw aw..



Sekian dan Terima Kasih Cintaaaaa.. Untuk segalanyaaaa.. Huuuooo...oo...
Rizqi Amalia
Sore ini gw membunuh seorang teman. Gw cekik, injek-injek, gebukin sampe jadi abon, masukin ke dalem karung terus gw buang ke septic tank. Gw membunuh Yudi.


Yudi Prasetyo biasa dipanggil Yudi, campuran Manado-Jawa, introvert, hemat, pemikir, perhatian, dan menggemaskan (yang terakhir boong). Dia adalah salah seorang temen baik gw semasa kuliah dulu. Kesannya lama banget ya? Padahal baru wisuda Maret kemaren. Yudi maksudnya, gw belom. Huhuhu..

Eniwei, gw mengenal Yudi karena takdir mempertemukan kami. Di kelas, di kantin, sampei ke toiletpun ada Yudi. Bosen. Gw sampei pernah muntah darah gara-gara keseringan liat muka Yudi. Dan Yudi?? Dia hampir loncat dari lantei 3 karena muak sama gw. Hahaha.. Akhirnya, untuk kebaikan bersama, kami memutuskan untuk menghapus rasa jijik dan menjalin pertemanan.

Gw dan Yudi terbilang sangat dekat. Hampir tiap hari pulang bareng, karena selain rumah kami yang searah, Yudi juga punya peranan sebagei penasihat keuangan, temen diskusi (baca: curhat), dan pemandu dalam urusan menyeberang jalan. Hehehe.. Buat info aja, karena sempet 3 kali ketabrak motor (dan tidak berencana ketabrak untuk ke 4 kali) gw jadi agak takut kalo mau nyeberang. Well, intinya Yudi cukup penting kehadirannya buat gw. Dia itu separuh dari seperdelapan idup gw. Hahaha..

Saking dekatnya kami, sore ini dia nemenin gw ngenet. Browsing macem-maceng, ngubek facebook, chatting, dan sebageinya, sambil nunggu Dakocan online (yang akhirnya ga online).

Gw lirik jam tangan, pukul 5 sore. Artinya udah 4 jam gw di warnet dan 2 jam si Yudi nemenin gw.

"Yud, bantuin milih layout blog dongg..", kata gw dengan nada manja-minta-ditabok.
"Ya udah, cari di Google.", kata Yudi sambil terus dengerin Mp3.

Ya udah, cari di Google?? Ah.. Ujung-ujungnya gw yang nyari sendiri. Huh.. Padahal kemaren udah nyari dan ga nemu. Mulai timbul niat jahat jenggutin rambut Yudi.

Gw lirik Yudi yang duduk di samping kiri gw. Masih asik dengerin Mp3.

"Yud, laperrr..", kata gw lagi, ngarep tanggapan mau-gw-beliin-apa-lo dari Yudi tapi tak kunjung terdengar.
"Emang belom makan?", tanyanya.
"Belom", jawab gw singkat, masih ngarep.
Dua detik..
10 detik..
56 detik..
Ga ada tanggapan. Sial! Pengen banget nyabutin bulu kaki Yudi!

"Ini bagus ga?"
Telunjuk gw mengarah pada salah satu sampel layout.
"Mendingan yang kue-kue gitu. Ato coklat. Elu banget.", jawab Yudi kalem.

Elu banget?? Maksud lu, gw tukang makan? Gembul?? Hey, I'm not that fat!! Gw pengen jedotin kepala Yudi ke monitor.

"Ini gimana ya, Yud? Langsung copy paste aja kali ya?"
Gw bingung.
"Iya, coba aja."

Gw lirik judes Yudi. Kata-kata "Iya, coba aja"nya si Yudi ini artinya: "Eh Ki, gw ga ngerti kali".

Jujur, gw ga gitu paham html ato xml meskipun udah baca beberapa artikel. Gw masih bingung gimana cara ganti layout yang baik dan benar. Tapi ya udah lah, gw copy paste tuh kode html dan tadaaa.. Percobaan pertama berhasil. Gw liat-liatan ma Yudi terus ciuman. Jiaaahh.. Ga lah!! Gw liat-liatan ma Yudi terus sepakat ganti layout yang laen karena warna coklat ga pas buat gw yang energic. Hahaha..

"Yud, ini copy paste kayak tadi aja kali ya?", gw ragu.
"Iya. Sama kayak tadi.", Yudi meyakinkan.

Gw copy paste lagi, save, dan tampilan blog gw ga ada yang berubah.
"Kok gini?", gw bingung dan berharap Yudi tau jawabannya.
"Iya ya, kok gitu?"
Ah.. Pengen jitakin Yudi.

"Gimana nih?", tanya gw lagi.
"Coba klik yang itu.", kata Yudi.
"Ini?", gw memastikan.
"Iya."
"Terus? OK aja nih?", gw meragu.
"Ya udah, OK aja."
Dan tadaaaa.. Blog gw lenyap! Iya, LENYAP!!
L E N Y A P.. Ilang, kosong, dan cuma ada warna putih kayak lu mau ngetik di MsWord. Damn!

"Yud, blog gw ilang!", gw panik.
"Iya, kok ilang?", Yudi ga kalah panik. Takut gw peres jadi santen kali.
"Oh God, gimana nih? Gimana, Yud?!", gw makin panik.
"Gw juga ga tau, Ki.", jawab Yudi, bingung.

Oh God,, blog gw.. Blog gw.. Gw sedih, panik, bingung, kesel. Aaargh! Pengen injek-injek dan nabokin Yudi sampe jadi abonn!! Terus masukin karung, buang ke septitank! (terinspirasi Ryan Jombang. Ewww)
AAARGH!! (histeris setengah mati)

Gw coba lebih tenang, mikir apa yang mesti gw lakuin. Neuron-neuron gw bekerja keras, dan memutuskan meng'klik salah satu tool tanpa memperdulikan saran menyesatkan dari Yudi. Gw doa dalem hati dan berharap penuh pada kecerdasan otak gw.

"Klik", bunyi mouse.
Gw memejamkan mata. Pelan-pelan gw buka (mata, bukan baju), dan voila! Blog gw kembali seperti semula! Ohoi ohoi.. Asik! Hooray! Cihuy! Pengen banget joget pantat.

"Ah.. Tuh bisa lagi."
Gw lirik judes (lebih judes dari yang pertama) ke arah Yudi, "Stay away from my blog!"
Yudi cengar cengir.
"Gw ampir aja masuk penjara.", kata gw.
"Kenapa?", Yudi bingung.
"Gw ampir ngebunuh lu..", jawab gw lemes dan disambut tawa renyah dari Yudi.
"Hahahaha.."

Gw mangkel..
Rizqi Amalia
Dear Dakocan,
I don't really know how to tell you this, Our romance is over. I think I realize it When I finally changed my underwear In your car and I saw you Carve your initials into My Blink 182 cd. I'm sure you're Cowardly enough to understand That I may pee my pants. I'm returning your The couch cushions to you, but I'll keep Your mom as a memory. You should also know that I Love your sweet, sweet ass and You should get that embarrassing rash checked.

Love always, Kiki




Here's how you do it:

Dear (someone you recently talked to),
I don't really know how to tell you this, (1). I think I realized it (2)(3) and I saw you (4)(5). I'm sure you're (6) enough to understand (7). I'm returning your (8) to you, but I'll keep (9) as a memory. You should also know that I (10) and (11).
(12), Name


1) What's the color of your shirt?
Blue - I'm in love with your cat
Red - Our affair is over
White - I’m joining the Convent
Black -Our romance is over
Green- Our socks don't match
Grey - You're a leprechaun
Yellow - I'm selling myself for candy
Pink - Your nostrils are insulting
Brown - The mafia wants you
No shirt - Purple hedgehogs want to destroy you
Other -I dislike your eyelashes

Saran: Lakukan tes Buta Warna terlebih dahulu. Pastikan lo ga buta warna apalagi buta iman.

2) Which is your birth month?
January - That night you picked your nose
February -When I quoted Forrest Gump
March - When your dwarf bit me
April - When I tripped on peanut butter
May - When I threw up in your sock drawer
June - When you put cuffs on me
July – When I saw the purple monkey
August - When you smacked my ass
September - Last year when you peed your pants
October - When we skinny dipped in the bathtub
November - When your dog humped my leg
December - When I finally changed my underwear

Saran: Lihatlah Akta Lahir Anda dan pastikan tidak ada perubahan bulan kelahiran.

3) Which food do you prefer?
Tacos - When we skinny dipped in the bathtub
Chicken- In your car
Pasta - Outside of your office
Hamburgers - Under the bus
Salad – As you were eating Kraft Dinner
Lasagna - In your closet
Kebab - With Jean Chrétien
Fish - In a clown suit
Sandwiches - At the Elton John concert
Pizza - At the mental hospital
Hot dog - Under a street light
Annat- With George Bush and Stephen Harper

Saran: Cobalah semua jenis makan yang ada pada option sebelum Anda menjatuhkan pilihan.

4) What's the color of your socks?
Yellow - Ignore
Red - Put whipped cream on
Black - Hit on
Blue - Knock out
Purple - Pour syrup on
White - Carve your initials into
Grey - Pull the clothes off
Brown - bit of
Orange - Castrate
Pink - Pull the pants off of
Barefoot - Sit on
Other - Drive over

Saran: Sama dengan saran nomor 1 dan pastikan yang Anda lihat adalah kaos kaki, bukan saputangan apalagi celemek.

5) What's the color of your underwear?
Black - My boyfriend
White - My father
Grey – The Catholic Priest
Brown – The Montreal Canadian’s goalie
Purple - My corned beef hash
Red – My knee caps
Blue - My salt-beef bucket
Yellow - My illegitimate child in Ghana
Orange - My Blink 182 cd
Pink – Your ‘My Little Pony’ collection
Other --The elephant in the corner

Saran: Sama dengan saran nomor 1 dan sekali lagi, yang Anda lihat adalah celana dalam Anda, bukan celana dalam teman di sebelah Anda.

6) What do you prefer to watch on TV?
One Tree Hill - Senile
Heroes- Frostbitten
Lost - High
Simpsons- Cowardly
The news - Scarred
American Idol - Masochistic
Family Guy - Open
Top Model - Middle-class
Annat - shamed

Saran: Tontonlah seluruh tayangan yang ada pada option, lalu jatuhkan pilihan.

7) Your mood right now?
Happy - How awful you are
Sad - How boring you are
Bored - That I get turned on only by garbage men
Angry - That your smell makes me vomit
Depressed – That we’re related
Excited - That I may pee my pants
Nervous - The middle-east is planning their revenge on you
Worried - That your Ford sucks
Apathetic - That you need a sex-change
Silly - That I'm allergic to your earlobes
Cuddly - That Santa doesn't exist
Ashamed - That there is no solution to you being a dumb kid
Other - That your driving sucks

Saran: Merenunglah selama 2 atau 3 jam untuk memastikan mood Anda.

8) What's the color of your walls in your bedroom?
White - Your toe ring
Yellow - Your love letters to me
Red - The pictures from Vegas
Black - Your pet rock
Blue - The couch cushions
Green - Your car
Orange - Your false teeth
Brown - Your nose hair clippers
Grey - Our matching snoopy underwear
Purple - Your old New Kids on the Block blanket
Pink - The cut toenails
Other - Your Hannah Montana underwear

Saran: Masuklah ke kamar Anda dan perhatikan dengan seksama warnanya.

9) The first letter of your first name?
A/B - My virginity
C/D - Your photo with the moustache drawn on it
E/F - Your neighbors dog
G/H - The oil tank from your car
I/J - Your left ear
K/L - The results of that blood-sample
M/N - Your glass eye
O/P - My common sense
Q/R - Your mom
S/T - Your collection of butterflies
U/V - Your criminal record
W/X – Your sucide note
Y/Z - Your credit cards

Saran: Lakukan Tes Buta Huruf dan jangan sekali-kali merubah nama Anda.

10) The last letter in your last name?
A/B - Love your sweet, sweet ass
C/D - Always will remember the pep talks
E/F -Never will forget that night
G/H – Will not tell the authorites that you stole the whale from the backyard.
I/J – Mocked you behind your back constantly
K/L - Hate your cooking
M/N - Told in my confession today about the moose poaching
O/P - Told my psychiatrist about the bruises
Q/R - Always wanted to break your legs
S/T - Get sick when I think of your feet
U/V - Will try to forget that you broke my heart
W/X - Haven’t showered in a month
Y/Z – am better off without you

Saran: Lakukan Tes Buta Huruf dan jangan sekali-kali merubah nama Anda.

11) What do you prefer to drink?
Wine- Our friendship is ruined
Soft drink – I’m off to lead a new life as a lemon
Soda – I will haunt you when I’m reincarnated as an Eskimo
Milk - The apartment building is on fire
Water – I'm scratching my butt as you read this
Cider– I have a passionate interest for mice
Juice – You ruined my attempts at another world war
Mineral/Vitamin water – You should get that embarrassing rash checked
Hot chocolate – Your Cucumber-fetishism is weird
Whiskey - I love Oprah Winfrey
Beer – Thanks for the Cocaine
Other – you should stop picking your nose

Saran: Cobalah semua jenis minuman yang ada pada option sebelum Anda menjatuhkan pilihan.

12) To which country would you prefer to go on a vacation?
Thailand – Warm tingly sensations
Australia - Best of luck on the sex change
France - Love always
Spain - With tears of sadness
China – You make me sick
Germany – Please don’t hurt me
Japan - Go milk a cow
Greece - Your everlasting enemy
USA - Greetings to your frog Leonard
Egypt – Kiss my butt
England - Go drown

Saran: Ambil atlas, browsing negara-negara tersebut, lalu tentukan pilihan.


Hhhmm.. Result gw buat game ini adalah paragraf paling atas.. Lumayan lucu karena berhasil bikin gw nyengir. Hehehee.. Ini sebenernya notes yang di-tag-in si Mbe buat gw (dan beberapa orang gila lainnya) di Facebook dan berhubung orang yang gw maksud ga punya Facebook (ya ampyuuunn), jadi gw copy paste ke blog. Lumayaaaann.. Biar dia tau.. Hahahaha.. Komentar gw buat Kuis Sambung Kata (nama yang gw patenkan untuk game ini): Try This At Home!! Hahaha.. Oiya, WAJIB bawa kamus yang susah paham Bahasa Inggriss..

Selamat Mencoba!!!
Rizqi Amalia
Kemarenan ini gw sama Curut (baca: Lulu), adek gw tercinta (karena emang cuma satu-satunya), terlibat pembicaraan yang sangat serius mengenai sosok dr. Heri. Siapakah dr. Heri??


Pemain: Teteh Cantik alias gw dan Curut alias Lulu
Waktu: Sore Hari
Tempat: Ruang TV (baca: tipi) di rumah gw (ga numpang di rumah tetangga)


Gw iseng liat hp si Curut yang sekarang udah kelas 3 SMA dan lagi sibuk intensif SPMB sekalian Try Out sana sini. Ada note yang bunyinya, "Semangat Kedokteran UGM biar kayak dr. Heri!"
Penasaran dong gw, dr. Heri yang mana ya? Kok gw ga tau??


Gw: dr. Heri siapa, Lu?
Curut: dr. Heri ada deh! Hehe..
Gw: Jiah! Najong bet! Ganteng kagak?
(cewek2 kalo udah ngomongin cowok, hal pertama yang dikonfirmasi adalah: TINGKAT KEGANTENGAN objek pembicaraan. Ahahaha..)
Curut: dr. Heri itu dokter di Klinik 24 Jam di depan, Teh. Orangnya manis, tinggi, pake kacamata, pinter, badannya baguss.. Ah, pokoknya selera Lulu banget deh!
Gw: (alis gw naek) Selera lu? Jah! Berarti kayak si Gendut (pacar si Curut-red) dong?! Ahahahaha.. Ogah ah! Hahaha..
Curut: Jiah! Kagak kayak si Gendut, Teh! Dia mah reject! Ahahaha..
Gw: Hahaha.. Jah! Parah bet lu.. Ceritain lagi dong soal dr. Heri..
Curut: Ya gitu deh.. Orangnya ramah, Teh. Maniiiiss banget. Lucu lagi! dr. Heri Kurniawan! Edan.. Hehe!
Gw: Ah jadi penasaran.. Kayak artis siapa?
Curut: Siapa yak? Hmm.. Asyraf (suami Buncit -red) kali..
Gw: Halah! Lebay lu!
Curut: Ih tapi manis banget, Teh! Pake kacamata. Lucu. Udah gitu keliatan pinternya. Heu..
Gw: Hmm.. (sok mikir) Ah gw ga makan ah! Biar sakit terus pas Papa mau bawa gw ke dokter, gw ngemis2 minta di Klinik 24 Jam di depan. Biar bisa ketemu dr. Heri. Hahaha.. Ide brilian! Ahahaha..
Curut: Jiah! Najong banget sih, Teh! Hahaha.. Ah Lulu juga gitu ah.. Ahahaha..
Gw: Huahahaha..


Bajaimana? Penting, kan??
Sungguh Sangat Penting Sekali..!!
Sekian!
Rizqi Amalia




Dengan baju bututt..
Listening To: Leona Lewis – Bleeding Love
Eating: Lontong Sayur
Drinking: Susu Coklat
Kombinasi yang buruk. Ckckck..


Belanda!!
Apa yang ada dipikiran lu saat pertama kali lu denger nama negara itu? Pastinya bukan combro dong. Apakah itu penjajahan? VOC? Atau tanam paksa? Eits, itu kan dulu. Masih inget ga, ada pepatah yang bunyinya: ada bulu ada ilalang, lain dulu lain sekarang. Eh? Bener ga sih? Hihihi.. Hal lain yang mungkin langsung kepikiran adalah dijk (tanggul), keju, kincir angin, tulip, dan eum.. bule ganteng, pastinya.. Well, itu sih yang sebenernya ada di otak gw. Hohoho.. Banyak hal yang bisa bikin kita tertarik mendatangi sebuah negara, bukan? Dan yang barusan gw sebut tadi merupakan tujuan pertama yang bikin gw pengeeenn banget ke Belanda. Tujuan utamanya? Nanti dulu.. Sabar, bung!



Sedikit informasi buat lu yang ga pernah ke Belanda seperti gw, berikut adalah letak geografis negara ini berdasarkan atlas dunia yang lagi gw pegang sekarang (biar ga nyasar kalo pengen jalan kaki ke Belanda. Hehehe..). Belanda itu merupakan sebuah negara yang adanya di Eropa bagian barat laut. Berbatasan sama Belgia di sebelah selatan, terus sebelah timurnya ada Jerman, dan Laut Utara di sebelah barat. Dan karena letaknya lumayan jauh dari Bogor, gw memutuskan akan menggunakan pesawat kalo punya kesempatan pergi ke Belanda.

Eniwei, Belanda merupakan salah satu negara Eropa yang unik terutama bidang pendidikannya. Kenapa? Karena selain hal-hal yang tadi gw sebut di atas, kepedulian Belanda akan pendidikan ini patut diacungi jempol. Dari jaman dulu sampe sekarang, negara ini emang pengen banget ngadain pendidikan yang baik, memadai, dan bermutu. Jadi, emang ga salah kalau negara ini punya reputasi dan kualitas pendidikan tinggi yang udah diakui dunia. Buktinya?? Hampir 90% universitas yang ada di Belanda masuk ke dalam jajaran universitas bergengsi yang berkualitas di dunia, dan salah satunya adalah Utrecht University.

Utrecht University merupakan salah satu universitas tertua di Belanda dan sesuai dengan namanya, universitas ini terletak di kota Utrecht. Universitas ini menduduki peringkat ke 47 dari seluruh universitas dunia yang dikompilasikan oleh Shanghai Jiao Tong University yang diakses pada 5 April 2009 di Academic Ranking of World University. Utrecht juga menawarkan Bachelor’s programmes, 89 Master’s programmes, 200 courses untuk pertukaran pelajar, language course, dan lebih dari 75 Summer School courses, salah satunya adalah summer course yang sekarang lagi dilombain loh!

Selain peduli sama pendidikan di negaranya, Belanda juga peduli sama pendidikan negara-negara lain di dunia, salah satunya Indonesia. Belanda masih merupakan negara Eropa yang ngasih beasiswa terbanyak buat pelajar-pelajar di Indonesia. Hmm.. Berarti negara ini punya kepedulian yang gede dalam perkembangan pendidikan di Indonesia, kan? Ini poin plusnya, bisa nambah orang pinter di Indonesia!! Hehehe.. Belanda juga ngasih kemudahan buat kita yang pengen kuliah di sana dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. So, lu ga harus muntah darah belajar Bahasa Belanda cuma buat kuliah di Belanda. Simple, kan?

Meskipun pemerintah Belanda punya andil yang lumayan gede dalam urusan pendidikan, tapi kebebasan untuk belajarnya ga dibatasi. Isn’t it cool?? Jadi, kita bebas banget tuh milih sekolah atau bahkan bisa bikin sekolah sendiri. Makanya, di Belanda banyak ditemui sekolah-sekolah yang didirikan atas dasar agama atau filsafat hidup. Ada sekolah Kristen Protestan, Katolik Roma, Islam, Yahudi, Hindu, dan sekolah bebas. Asik, ya?


http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.fotosearch.com/photos-images/dutch.html&prev=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3Dgambar%2Bbelanda%26tq%3DDutch%2Bimage%26sl%3Did%26tl%3Den%26safe%3Dactive

Sifat liberal yang dimiliki masyarakat Belanda juga memberi banyak kemudahan untuk bangsa lain diterima di tengah-tengah masyarakatnya yang terkenal dengan sebutan masyarakat internasional. Kita bisa nemuin macem-macem orang dari berbagai bangsa dan negara di Belanda. Soalnya, sifat liberal ini bikin masyarakat Belanda jadi terbuka dan punya toleransi yang sangat tinggi. Jadi, kita ga usah khawatir soal perbedaan budaya, agama, ras, warna rambut, bentuk mata, susunan gigi (okay, yang terakhir emang ga perlu dikhawatirin banget) buat bisa kuliah di Belanda. Itu semua jadi ga penting lagi karena kita sama kedudukannya dalam mengenyam pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan yang ada di Belanda itu merupakan pendidikan berkualitas tinggi dengan ragam kultur/budaya ato bahasa kerennya pendidikan yang multikultural.

Nah, hal-hal yang gw jabarkan di atas merupakan tujuan utama gw pengen ke Belanda. Pendidikan yang oke, ragam budaya/kultur yang ada, toleransi masyarakat yang tinggi, tulip, keju, bule ganteng (tetep!! Hehehe), dan keunikan lain yang dimiliki negara kincir angin ini, sukses bikin gw jatuh cinta. Bikin gw yakin kalo dengan belajar di Belanda gw bisa dapet dua keuntungan sekaligus, makan stroopwafel sepuasnya dan masuk ke komunitas global. So, belajar di Belanda? Kenapa enggak!!!


http://id.wikipedia.org/wiki/belanda
http://educorner.mitra.net.id
http://www.arwu.org
http://www.nesoindonesia.com
http://www.uu.nl/EN/education/programmes/Pages/default.aspx
Rizqi Amalia
Gw pengen jalan-jalan ke Eropa. And I'm dying for it! Aaahhhh..


Seminggu terakhir ini gw iseng browsing tentang Eropa. Khususnya Belanda, Jerman, dan Perancis. Alasan pemilihan negara-negara ini adalah sebagai berikut:
  • Gw pengen nikmatin kehidupan masyarakat Eropa yang santai sambil makan stroopwafel sampe muntah di Amsterdam.
  • Gw pengen jitakin Mas Ganteng di Berlin sekalian ketemu Dipta di Köln.
  • Gw pengen manjat menara Eifel sambil meneriakkan kata-kata sensansional seperti "Kiki Seksi Banget" dan/atao "Kiki Cantik Banget".

Googling yang gw lakuin ternyata berefek pada ngilernya gw buat nyamperin negara-negara tujuan tersebut selama satu ato dua minggu dalam waktu dekat. I'm talking about ngiler
bangettt.. Yang netes-netes liur dari mulut. Iya ngiler yang itu. NGILER!!

Dua hari ini gw memantapkan hati buat mengunjungi negara-negara tersebut. Alhasil gw makin rajin donk bukain situs-situs yang berhubungan dengan niat suci gw. Seperti hari ini. Dari pagi gw nyari tau visa yang kudu dibayar, gimana dan di mana gw bisa dapetin visa, tempat-tempat yang kudu gw datengin, dan sebageinya, dan sebageinya. Informasi yang gw dapetin juga cukup komplit. Ini bikin gw makin mantep buat ke Eropa.

Masalah muncul ketika gw menyadari bahwa dalam perjalanan suci ini selain niat dan tekad bulat (sebulat bola pimpong), ada hal yang tidak kalah penting, yaitu duit. Gw menempatkan duit diurutan ketiga karena kalo punya duit saja tanpa niat dan tekad, perjalanan ini tidak akan pernah terjadi. Apalagi kalau cuma punya niat dan tekad tanpa ada duit,, wuiihhh.. Perjalanan ini jadi makin mustahil terjadi. Hahaha..

Gw langsung cek rekening tabungan dan setengah gantung diri karena saldo yang tertera cuma cukup buat visa doank. Sangat tidak cukup, bahkan jauh (bukan jauh yang itu, tapi jauuuuhh) dari cukup untuk mewujudkan perjalanan suci ini. Sigh! Gw jadi nyesel ga menerapkan gaya hidup hemat dan hobi menabung sejak dini. Sigh (lagi)..

Tapi gw ga boleh nyerah gitu aja. Ga boleh pesimis di saat gerimis. Hehe.. Gw mesti usaha dan ngusahain sesuatu buat mimpi gw. Usaha yang lumayan keras, tentunya. Hmm,, gw muter otak, terus muncul ide brilian dari otak gw yang beratnya cuma 2 gram ini. Dan ide cemerlangnya adalah:
Ada ga yang mau bayarin 30 juta kalo gw gundulin rambut??

Eits! Jangan ketawa dulu. Take it seriously, my dear. Karena gw memang bersungguh-sungguh mengatakannya. Kalo ada yang berani bayar 30 juta, gw bakal botakin rambut panjang gadis Sunsilk gw. I mean it!! Percayalah.. Percayalah.. Hahaha..

Kenapa harus gundul?? Karena merek lebih ga mungkin. Gw takut dosa. Lagian gw juga ga laku jadi perek. Paling banter saingan ma banci-banci Taman Lawang. Itu juga kalah cantik. Dan, bunuh diri? Ah enggak deh! Gw ga mau mati dalam keadaan gendut. Tidak dalam keadaan gendut!!

So, ada yang mau bayarin 30 juta kalo gw gundulin rambut??



PS: Nyari kerja dan beasiswa sambil nunggu orang yang mau bayarin 30 juta kalo gw botakin rambut
-_-'
Rizqi Amalia
Sebelumnya gw mau konfirmasi dulu soal postingan Why Do You Love Me. Sebenernya itu bukan cerpen. Itu tampungan curhatan dari temen yang gw coba terjemahin dengan bahasa yang lebih puitis tapi hasilnya malah jadi najis. Hahaha..


Eniwei, ngomongin pemilu emang ga pernah ada abis-abisnya. Soalnya tiap 5 taun sekali pasti pemilu. Hehe.. Alasan yang bodoh. Eh, tapi bener, karena tiap 5 taun sekali berlangsung pemilihan umum, tiga bulan (ato lebih) menjelang pemilu pasti orang-orang udah pada ribet. Apalagi parpol-parpol yang baru netes (anak ayam kali, netes! Hehe). Mereka sibuk promosiin diri biar dikenal masyarakat. Wong parpol yang terbilang gede aja mati-matian kampanye, apalagi yang kecil.

Sama kayak usaha mati-matiannya parpol-parpol agar terpilih, masyarakatnya juga ikutan mati-matian mengenal dan menyeleksi orang-orang yang ngedaptarin diri jadi caleg. Lu itungin aja dari spanduk-spanduk di pinggir jalan, berapa orang yang kepengen jadi caleg. Dan buat orang awam yang buta politik sama sekali kayak gw, hal ini membuat gw semakin pusing, bimbang, galau, cemas, resah, gelisah, dan basah. Intinya mah gw jadi lebih bingung ngung ngung.

Pemilu tahun ini adalah pemilu yang kayaknya meninggalkan banyak kesan. Karena selaen gaya konvensional alias coblos mencoblos berganti menjadi contreng mencontreng, parpol yang ikutan bejibun banyaknya (44 partai politik), pemilihan legislatif yang ga kalah ribet (meskipun udah disosialisasikan, tapi buat gw tetep ribet!), dan lebih berkesan lagi karena gw nyontreng di rumah.

Hari Selasa kemaren, rumah gw rame orang. Ga, bukan karena gw telanjang terus lari-lari di halaman rumah. Bukan juga gara-gara sunatan kakak untuk yang kedua kali. Tapi ini demi menyukseskan pemilu besok. Bapak-bapak yang berdomisili di RT gw, rame-rame gotong royong ngeberesin dan ngebersihin halaman rumah gw. Nyabutin rumput, ngangkutin pot taneman, nebang sebagian batang pohon mangga depan rumah sekalian nyapu-nyapu.

Ada apa dengan rumah gw?
Ga ada apa-apa dengan rumah gw. Yang sebenernya ada apa-apa ya lingkungan RT gw. Kita kehabisan lahan buat dijadiin lapangan serba guna, ya kayak buat TPS (Tempat Pemungutan Suara bukan Tempat Pemungutan Sampah) sekarang. Lahan di depan tukang mie ayam yang jaraknya 10 meter dari rumah udah sukses jadi perkebunan singkong terus lahan yang kemaren buat tempat panggung 17an juga udah dibangun kontrakan 5 pintu. Alhasil, atas dasar nasionalisme yang tinggi, bokap mengusulkan halaman rumah buat dijadiin TPS.

Sama kayak kemaren, hari ini rumah gw juga dikunjungi beberapa orang, ya bapak-bapak itu. Daritadi pagi mereka ribet nyulap halaman rumah jadi TPS. Ada yang begini, begitu. Ribet deh. Gw aja yang cuma ngeliatin jadi ribet sendiri. Malah terkesan ngeribetin. Hehe.. Jadi mendingan maen game.

Sore hari gw ngecek hasil kerja bapak-bapak ini. Hahaha.. Tenda biru terpasang rapi, di sebelah kanan ada meja kecil (buat ngedata warga yang dateng) dan meja panjang (buat ketua, saksi, dsb), di seberangnya berjejer kursi-kursi yang gw sebut kursi tunggu, nah teras depan kamar bokap juga udah sukses berubah fungsi jadi bilik-bilik tempat nyontreng. Hmm, lumayan juga lah kerjanya. Hihihi.. Mereka lagi pada ngaso di teras sambil ngobrolin caleg-caleg. Gw duduk samping bokap sambil ngeliatin belio ngisi berita acara.

"Papah jadi ketuanya lagi ya?", tanya gw.
"Iyes, Teh.", jawabnya sambil terus nulis.
"Kok nulis-nulis beginian? Emang ga ada sekretarisnya?", tanya gw lagi.
"Ada.", kata bokap singkat.
"Siapa?". Gw penasaran.
"Papah.", jawab bokap sambil nyengir.
"Lah??"
"Papah mah jadi ketua, sekretaris, bendahara juga, Teh", nyokap ikutan nimbrung.
Jiaaahh..
"Dapet duit berapa, Pah, jadi ketua?", gw iseng nanya.
"Segini, Teh", sambil memperlihatkan rincian anggaran.
"Dikit amat.
Kan udah megang 3 jabatan sekaligus, Pah. Ketua, sekretaris, bendahara juga. Udah gitu pemakaian tempat sekaligus keamanan kotak suara. Hehehe.."
"Ya udah, gapapa. Hehehe.."
, terus ngelanjutin nulis.

Ga lama dateng adek gw ikutan ngumpul.
"Nah ini dia nih yang mau ulang tahun besok.", kata nyokap.
"Besok mau pake baju apa, Lu?", tanya bokap.
"Jah.. Ngapain tanya baju?", adek gw bingung.
"Lah kan mau ulang tahun. Tuh sampe Papah pasangin tenda di depan rumah.", kata bokap kalem.
"...", adek gw bengong.

"Mau milih siapa, Lu?", tanya gw, berhubung besok pertama kalinya dia ikutan nyontreng.
"...", ade gw masih bengong.
"Lu??"
"Kagak tau dah. Hee.. Ribet."
See? Emang ribet..

Demikianlah persiapan jelang pemilu 2009 saya laporkan langsung dari kediaman saya di RT 08/14 dengan nomor TPS 79. Sampai tulisan ini dipublish, rumah gw masih rame bapak-bapak yang bertugas menjaga keamanan TPS dan kotak suara. Semanget, Pak!! Hehehe..
Rizqi Amalia
Dia ingin bertemu sore ini setelah hampir dua minggu komunikasi kami berantakan. Aku menarik nafas panjang sebelum akhirnya mengiyakan ajakannya. Enggan namun ada sedikit rindu. Ah.. Berada pada keadaan abu-abu seperti benci tapi rindu ini memang menyiksa. Entah apa yang menyebabkan kejenuhan ini tiba-tiba menghantuiku.

Aku bersiap menemuinya dengan sedikit cemas. Berusaha memantapkan hati untuk melepaskan diri. Mungkin ini memang jalan paling baik untuk kami. You know, perasaan saat diri tertekan, perasaan merasa semua sia-sia, perasaan saat berpikir berpaling pada yang lain. Aku merasakannya beberapa bulan terakhir. Dan ya.. Aku memang berpikir untuk tidak setia. Membagi hatiku sebagian untuk pria lain tapi sayangnya aku tak bisa.

Kupacu Honda Jazz merah dengan kecepatan tinggi menghindari kekhawatiran sendiri. Kulirik foto kami yang sengaja kupasang di dashboard mobil di hari pertama kami jalan bareng. Kami terlihat sangat bahagia. Aku ingat hari itu tak henti-hentinya dia menatapku. Mengengam tanganku erat sepanjang perjalanan. Melontarkan beberapa canda murahan dan tertawa bersama. Namun senyum itu, tatapan itu perlahan memudar. I cannot feel the love anymore. Just can't..

Kulihat mobilnya terparkir rapi di bawah pohon rindang ketika kumasuki pelataran parkir restoran. Tempatnya biasa memarkirkan mobil setiap kali kami makan di sini. Memesan gurame asam manis dan segelas es capucino. Pesanan yang selalu sama. Dia bilang gurame asam manis di sini paling enak. Kubelokkan mobil ke arah yang berlawanan. Aku sengaja memarkir mobilku berjauhan.

Kulihat dia duduk di sudut dekat jendela sambil menghisap sebatang rokok. Aku menghampirinya.
"Hai", sapanya lalu mematikan rokok.
Seorang pramusaji menghampiri kami, menanyakan pesanan.
Aku menatap wajahnya. "Gurame asam manis dan es capucino.", gumamku dalam hati.
"Orange Juice", jawabnya.
Orange Juice? Hmm..
"Mbanya pesan apa?"
"Aku pesen..."
"Lemon Squash"
Aku tersenyum. "Kamu emang mau pesen itu, kan?", tanyanya. Aku mengangguk lalu membuang pandanganku pada sekeliling.

"Ta.."
Aku menoleh ke arahnya. Menatap matanya.
"Soal pertengkaran waktu itu..", dia menggantung kata-katanya. Aku terus menatapnya.
"Aku minta maaf."
Kulihat pandangan matanya yang tulus. Kuhindari tatapan itu. Lagi-lagi memantapkan hati untuk berpisah.
"Ta?"
Bisu beberapa detik, "Aku ke toilet dulu".

Perasaanku sedikit kacau setelah melihatnya. Senyum itu masih sama seperti dulu. Tatapan itu masih untukku. Akulah yang berubah, bukan dia. Akulah yang memancing emosinya sampai pertengkaran itu terjadi. Akulah yang kehilangan rasa. Dan aku juga yang akan meninggalkan dia entah untuk alasan apa. Aku hanya ingin melepaskan diri.

Aku beranjak menuju toilet. Dan mencium aroma yang sangat aku kenal ketika melewatinya. Dia memakai parfum yang aku belikan sebagai kado ulang tahun. Aku tersenyum pahit.

Berdiri dan menatap lekat-lekat cermin besar di hadapanku.
I don't love him.
Am I sure?
Yeah, sure. I can't feel the love anymore. At least for few months.
Is it true that I can't feel the love anymore?
Umm.. Well, I..
Really?
His smile, his eyes, his smell, his voice.. Gosh, I love everything about him. I think I'm still in love him. No, I love him. I do. I want him.

Aku menghampirinya. Pesanan kami telah tiba. Orange juice-nya tinggal setengah.
"Don.."
"Ta.."
Ucap kami berbarengan.
"Kamu dulu.", katanya.
"Ga. Kamu dulu. Go ahead.", kataku mencoba sesantai mungkin.
"Okay..". Dia memaksa senyuman mengembang di bibir tipisnya.
"Aku.."
Ya, say it, Don. Say it coz I'm gonna say the same thing to you.
"Aku.. Aku mau kita putus, Ta."
WHAT??!
Mataku membelalak.
"Sejak pertengkaran itu aku sadar selama ini bla bla bla bla.."
I can't hear anything.
"Bla bla bla.."
I don't wanna hear every single stupid word that you trying to say to me.
"Ta, aku bla bla bla bla.."
I hate to hear it. Lalalala.. Stop talking. I don't wanna know.
"Ta?"
Aku menatapnya beku.
"Ta?"
"Tita??"
Aku bangkit. Berjalan menuju parkiran mobil.
"Ta! Tita!!"
Dia terus memanggil. Kupercepat langkah.
"Tita!!!"
Lalala.. I'm not deaf. I'm just ignoring you!!

.....
Aku berada dalam keabu-abuan. Semu dan palsu.
Dia mencintaiku lalu aku mencintainya.
Dia menginginkanku kemudian membuatku menginginkannya.
Aku melawan kejenuhan untuknya.
Aku meredam ego dan dia membuangku.
Fair enough!!


You have gone
And you leave me alone
Why
Do
You
Love
Me
??